Rabu, 28 Maret 2012

"TUMALING “ PEMBERANI “ DARI TUARA”


"TUMALING “ PEMBERANI “ DARI  TUARA”
S
ebuah kampung terletak enam kilo meter dari kota enrekang, konon kabarnya dulu kala hidup seorang rakyat bernama TUMALING. Seorang lelaki yang memiliki badan yang tegap dan besar.
            Tumaling hidup seorang diri, ia sangat cinta pada kampungnya sehingga setiap ada penduduk asing yang masuk akan ditanya beberapa hal. Salah-satunya adalah tujuan dan maksuh kedatangannya. Ia tak perna memandang apa dan siapa latar belakang tamu yang datang. Jika ada tamu asing yang ia lihat, ia akan segera memiringkan badannya di tengah jalan bertanda tamu harus berhenti dan menjawab peranyaan tumaling. Ia seakan-akan menjadi satpan di kampungnya.
            Dari hari-kehari sikap Tumaling tidak pernah beribah. Ia tidak bosan untuk berjalan dari batas utara ke batas selatan kampungnya. Hal ini a lakukan sendiri setiap ada rakyat lain yang menanyakan prilaku tumaling, ia akan menjawab bahwa kampung kita adalah kampung yang suci, aman dan tentram.  Kita harus seliktif dalam memilih tamu jangan sampai kedatangan  mereka membawa misi tersendiri sehingga akan berdampak negatip pada kampung kita kedepannya.
            Sipat dan sikap pemaling mulai tercium oleh raja. Dari mulut-kemulut, beredar berita bahwa di kampung sana terdapat orang yang akan tuara ( dialok enrekang/posisi badan yang agak miring ) jika ada tamu yang akan masuk. Karena berita itu, akhirnya tumaling di panggail oleh raja.
            Oh..... benarkah engkau rakyatku yang bernama tumaling,?
            Katanya engkau akan tuara, jika ada orang asing yang memasuki kampungmu? Tanya raja..
            Benar raja, sayalah tumaling jawabnya singkat.
            Tumaling dan raja terus berkomonikasi, pada akhirnya raja akan menguji keberanian tumaling yang diceritakan rakyat lainnya.
            Tumaling, saya ingin melihat keberanianmu..!
            Saya ingin kamu menuju keselatan, derah yang terkenal selau kacau karena banyak orang jahat dan pencuri yang tinggl di sana. Jelas raja.
            Lalu? Balas tumaling.
            Bunuh mereka yang kau anggap jahat, selalu buat kekacauan, selalu mencuri.
            Apa ? tumaling dengan nada kaget.
            Tidak itu saja, setelah kau bunuh bawa buktinya ke kempung mu dan kehadapan saya.
            Pakah saya harus membawa jasat mereka, bukankah itu terlalu berat raja, belum lagi jaraknya jauh. Rayu tumaling tidak, kau takperlu bawa mereka. Cukup potongan dan pasangan telinganya melingkar di perutmu yang besar itu. Jika tidak ada bagian perut yang akan terlihat hanya  telinga-telinga  para penjahat  lanjut raja .
            Tumaling akhirnya dikirim ke daerah selatan, setibanya di sana keadaan sebenarnya, raja lebih parah dari pada cerita yang di ceritakan Raja. tumaling pun mulai berpikir dan menyusun stategi untuk membunuh penjahat itu.
            Satu persatu teling di pasang di perut tumaling. Jumlah para penjahat mulai berkurang waktu digariskan raja hampir selesai, sementara penjahat di daerah selatan masi baik.
            Tiap malam tumaling mendeteksi para penjahat lalu menyusun strategi sehingga membuhnya. Rakyat derah  selokan mengakui kehebatan tumaling karena berhasil menghabisi gerombolan pengacau diderah selatan. Akhirnya, daerah selatan mulai aman.
            Kini tiba waktunya tumaling untuk pulang menghadapi raja. Daerah selatan juga mulai aman serta waktu yang telah di gariskan raja hampir usai.sementar, disekitar istana telah banyak orang untuk menunggu kedatangan tumaling. Raja pun demikian. Ia penasaran dengan lingkaran teling diperut tumaling. Tumaling pun tiba, sama seperti yang diminta raja. Perutnya yang besar telah melingkar tali dan di isi dengan teling manusia. Jumlah teling yang terpasang nyaris tidak bisa terhitung, melihat itu, raja dan masyarakat pun mengakui bahwa tumaling pemberasni. Hingga saat ini, kampung kelahiran tumaling bernama Malauwe / tuara dengan alasan bahwa tuara adalah cara tumaling menjaga kampung ini. Masyarakat di kampung tuara banyak yang percaya habwa salah satu kuburan keramat di daerah tuara adalah kuburan tumaling.

                                                                                                            Diriwayatkan oleh : Amran L

Tidak ada komentar:

Posting Komentar